Selamat datang di Gua Maria Kerep Ambarawa

Goa Maria Kerep Ambarawa (GMKA) menyambut Anda dalam suasana kedamaian dan keheningan. Terletak di tengah keindahan alam Ambarawa, Jawa Tengah, GMKA adalah sebuah oase spiritual yang telah lama menjadi tujuan ziarah bagi umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia dan mancanegara. Di tempat ini, ribuan peziarah setiap tahun datang untuk berdoa, merenung, dan mencari penghiburan dalam dekapan Bunda Maria.

GMKA bukan hanya sekadar tempat beribadah, tetapi juga merupakan ruang di mana iman diperbarui, harapan dikuatkan, dan kedamaian batin ditemukan. Suasana alam yang asri, pepohonan rindang, dan udara segar pegunungan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk refleksi diri dan koneksi yang lebih dalam dengan Tuhan.

Berita Terkini

Perarakan Patung Maria Assumpta

Sebagai bagian dari rangkaian perayaan HUT Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) yang ke-71, kembali digelar kegiatan rutin tahunan yang selalu dinantikan umat: Kunjungan Replika Patung Maria Assumpta ke berbagai Gereja Paroki di wilayah Kevikepan Semarang. 

Berita & Media

Fasilitas

Di sinilah segalanya bermula: sebuah gua sederhana dengan patung Bunda Maria yang menjadi saksi langkah pertama dalam perjalanan iman GMKA. Suasana yang tenang, teduh, dan damai mengundang setiap peziarah yang datang membawa harapan, air mata, dan syukur dalam doa yang tak bersuara. 

Jadwal Kegiatan

Sejarah Singkat GMKA

Gua Maria Kerep Ambarawa (GMKA) berawal dari kemurahan hati seorang warga negara Belanda yang bekerja sebagai pengelola perkebunan di sekitar Ambarawa. Ia menyerahkan tanah dan rumah miliknya kepada Gereja yang kemudian diserahkan kepada Kongregasi Bruder Para Rasul, atau yang dikenal dengan Bruder Apostolik.

Pada suatu kesempatan, Romo Bernardinus Soemarno SJ datang berkunjung ke pasturan dan berdiskusi dengan Romo Reijnders. Dalam percakapan hangat itu, Romo Reijnders menceritakan rencana kegiatan untuk merayakan Tahun Maria. Dari situlah muncul gagasan dari Romo Bernardinus: bagaimana jika dibuat sebuah gua sebagai tempat devosi khusus bagi Bunda Maria?

Gagasan ini segera disambut dengan semangat. Di tahun itu juga, Bruder FX Woerjoatmodjo SJ, yang saat itu memimpin asrama, mengajak para siswa-siswi sekolah dan guru yang tinggal di Asrama Bruder dan Suster di Ambarawa untuk ikut serta membangun gua. Mereka berbondong-bondong mengumpulkan batu dari Sungai Panjang, dan membawanya ke kebun milik Bruder Apostolik di Kerep. Suasana penuh gotong royong dan semangat kebersamaan terasa sangat kuat.
Dari niat baik, semangat iman, dan kerja bersama itulah GMKA mulai dibangun—sebagai tempat doa dan devosi kepada Bunda Maria yang hingga kini terus hidup dan berkembang.

Testimoni & Kisah Inspiratif